Ku hanya seorang wanita Di dunia besar dan luas Mengarang cerita yang ringkas Mencari jawapan jelas Di mana harus ku berdiri? Ke mana layak ku pergi? Tiada yang perlu kuendahkan Jika tiada yang terjadi Namun ku keliru Bila berhadapan Persimpangan hidupanku Pilih arah jalan, jalan, jalan Malam masih muda Kuserahkan semua kepadanya Dan kususun jari-jemari pada diri juga Yang t'lah lama aku abaikan, ho-oh Meletak kaki 'tuk merancang (merancang) Semoga tak terus melayang (melayang) Dibuai anggapan bertentangan Yang menghindariku terbang, oh Namun ku keliru Bila berhadapan Persimpangan hidupanku Tindakan selanjutnya Membawa ekspektasi yang lebih dariku Pilih arah jalan, jalan, jalan Malam masih muda Kuserahkan semua kepadanya Dan kususun jari-jemari pada diri juga Yang telah lama aku abaikan, ho-oh Dan ku lemah dihanyut kekuatanmu Kini percayakan dalam diriku Andai ku tiada Harap kau mengenangiku Pilih arah jalan, jalan, jalan Malam masih muda (muda) Kuserahkan semua kepadanya Dan kususun jari-jemari pada diri juga Yang telah lama aku abaikan, ho-oh Ho-oh Wo-oh-oh Ho-oh-wo-oh

Awale aku milih kowe Tak percayani mlaku bareng dadi siji Kuat ngadep masalah Ora gampang goyah nanging akhire Crito Bedo Arah Jujur ning kene ojo didelikne Yen wis pengin lungo ngopo atimo tego Koe ngapusi aku ketok sifat aslimu Meneng meneng ngilang duwe sing liyane Aku sing berjuang Aku sing perhatian Kowe lungo Tiwas aku tenanan Jangan disesali Tak merubah kembali Selamat bahagia ati sing tak jagani Jujur ning kene oko didelikne Yen wis pengin lungo Ngopo atimu tego Kowe ngapusi aku ketok sifat aslimu Meneng meneng ngilang duwe sing liyane Kamu anggap biasa Tak pertahankan hubungan kita semuanya Yang berlalu hanyalah sia sia Aku sing berjuang Aku sing perhatian Kowe lungo Tiwas aku tenanan Jangan disesali Tak merubah kembali Selamat bahagia ati sing tak jagani Aku sing berjuang Aku sing perhatian Kowe lungo Tiwas aku tenanan Jangan disesali Tak merubah kembali Selamat bahagia ati sing tak jagani

Kehangatan mentari ku rasakan Tak sehangat api perbalahan Ku ketuk pintu hati, senyap dan sunyi Tiada jawapan yang ku perolehi Dinginnya malam itu bagai salju Tidak sedingin perasaanmu Kau sengaja membina dinding pemisah Di antara kita tak lagi bersemuka Kekasihku, ku rasakan perlu Menitip surat buat tatapanmu Sekali ini aku rela, merendah diri beralah Agar perhubungan terjalin semula Kekasihku, tak mungkin ku tahu Apa tersirat di hati kecilmu Andainya aku yang bersalah, maafkan saja Kemaafan dendam yang terindah Kehangatan mentari, dingin salji Bertukar ganti hari ke hari Aku masih di sini sabar menanti Terbuka kembali hatimu yang terkunci Kekasihku, ku rasakan perlu Menitip surat buat tatapanmu Sekali ini aku rela, merendah diri beralah Agar perhubungan terjalin semula Kekasihku, tak mungkin ku tahu Apa tersirat di hati kecilmu Andainya aku yang bersalah, maafkan saja Kemaafan, kemaafan dendam yang terindah

Sayang, di hari yang mulia ini Ku pohon keampunan Hanya satu yang ku pinta Pulanglah Termenung ku sendiri Memendam rindu tidak menentu Kasih suci murni yang kita bina Hapus hancur oleh kata fitnah Di pagi hari raya Hati sayu mengenang dirimu Mudahnya kau menggantikan diriku Seolah cintaku tak berharga Apakah suratan Aidilfitri satu titik akhir Sekian lama bercinta Kau tiada di hari mulia Keampunan ku pohon Sekiranya aku yang berdosa Pulanglah ku merindui mu sayang Ku menanti dengan hati rela Apakah suratan Aidilfitri satu titik akhir Sekian lama bercinta Kau tiada di hari mulia Keampunan ku pohon Sekiranya aku yang berdosa Pulanglah ku merinduimu sayang Ku menanti dengan jiwa raga Pulanglah kepangkuan ku oh sayang Ku menunggumu di hari raya

Telah lama ku lalui Perjalanan penuh ranjau Dan berduri Kini tiba cahaya cinta suci Menerangi Diriku yang sepi Meskipun ada yang mengeji Memang lumrah insan di dunia ini Hasad dengki Usah didengarkan Bersabarlah Menempuhi Pertama kali Aku bahagia Kau menerima diri ini Insan biasa Punya kelemahan Dalam menempuhi Cabaran Aku juga tak mengharapkan Intan permata Kemewahan Cinta yang murni Keikhlasan hati Semoga berkekalan Kasih kita Hati berkuntum harapan Agar hidup takkan sendiri lagi Doa restu dari yang tercinta Fahamilah Cinta mulia Pertama kali Aku bahagia Kau menerima diri ini Insan biasa Punya kelemahan Dalam menempuhi Cabaran Aku juga tak mengharapkan Intan permata Kemewahan Cinta yang murni Keikhlasan hati Semoga berkekalan Kasih kita, oh-oh-oh-hu-hu-huu... Pertama kali Aku bahagia Kau menerima diri ini Insan biasa Punya kelemahan Dalam menempuhi Cabaran, oh Aku juga (aku juga) tak mengharapkan Intan permata Kemewahan Cinta yang murni Keikhlasan hati Semoga berkekalan Kasih kita Kasih kita, oh

Masih tiada ikatan Walau telah lama berpasangan Hanya bahasa meyakinkan Hubungan kita Dengan suara yang syahdu Dapat kau lukis hatiku Keindahan mimpi-mimpimu Apakah benar cinta berbunga? Harum di dalam jambangan jiwa Sehingga ku asyik terlena Olehnya Rindu berlarutan Mimpi berpanjangan Namun, belum ada kenyataan Mahligai masih lagi Terapung di awangan Dalam madah seloka cinta Berapa lama lagi perlu aku nanti? Rindu ini mencecah ke bumi Segala janji kan menjadi nyata Dan bertapak mahligai bahagia Bukan aku memaksa Tapi selanjur bercinta Biar sampai berumah tangga Biar kita beralas adat Demi menjaga bangsa berdaulat Agar kita dapat syafaat Di akhirat Rindu berlarutan Mimpi berpanjangan Namun, belum ada kenyataan Mahligai masih lagi Terapung di awangan Dalam madah seloka cinta Berapa lama lagi perlu aku nanti? Rindu ini mencecah ke bumi Segala janji kan menjadi nyata Dan bertapak mahligai bahagia Bukan aku memaksa Tapi selanjur bercinta Biar sampai berumah tangga

Di malam yang sunyi Duduk ku termenung seorang diri Dijendela sepi Hingga dinihari Ku menantikan kepulangan mu Namun kata hanya sekadar tinggal kata-kata Bagaikan melukut ditepi gantang Begitulah aku dalam hidupmu Ada tiada tak memberi kesan Hanya aku menanggung kerinduan Dulu pernah kau katakan sayang Ingin mendengarku berlagu riang Menawar duka laraku Lupakan saja luka yang berlalu Tapi mengapa dirimu kasih Ibarat lalang ditiup angin Kasihmu diracun oleh kata fitnah penuh hina Hingga kini Kau biarkan saja Diriku menanggung sepi Dengan irama dukaku yang tidak bermakna bagimu Bagaikan melukut ditepi gantang Begitulah aku dalam hidupmu Ada tiada tak memberi kesan Hanya aku menanggung kerinduan Dulu pernah kau katakan sayang Ingin mendengarku berlagu riang Menawar duka laraku Lupakan saja luka yang berlalu Tapi mengapa dirimu kasih Ibarat lalang ditiup angin Kasihmu diracun oleh kata fitnah penuh hina Hingga kini Kau biarkan saja Diriku menanggung sepi Dengan irama dukaku yang tidak bermakna bagimu

Bonda senyum riang Menerima bahtera merdeka Putra putri sayang Putra putri sayang Sedang berjuang Fajar telah tiba Nan menyinsing membawa harapan Tanah Semenanjung Tanah Semenanjung Permata nilam Jiwa dan raga Buktikanlah pada nusa bangsa Supaya negara maju jaya Aman merdeka Duhai Ibu Pertiwi Putra putri datang sujud bakti Ingin menunaikan Ingin menunaikan Sumpah dan janji Jiwa dan raga Buktikanlah pada nusa bangsa Supaya negara maju jaya Aman merdeka Duhai ibu pertiwi Putra putri datang sujud bakti Ingin menunaikan Ingin menunaikan Sumpah dan janji