Ikan hiu makan tomat Odading rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Ikan hiu makan tomat Rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Anjing banget, anjing banget Seperti anda menjadi Iron man Ikan hiu makan tomat Odading rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Ikan hiu makan tomat Rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Anjing banget, anjing banget Pap piyeti aki aki day yep Hatimu cinta Anjing anjing anijng anjing banget Bara rimat tatri bambang Tidi bangtidi bangtidi bangtidi Bangtidi bangtidi bangtidi bangtidi bang Pap piyeti aki aki day yep Hatimu cinta Anjing anjing anijng anjing banget Bara rimat tatri bambang Tidi bangtidi bangtidi bangtidi Bangtidi bangtidi bangtidi bangtidi bang Ikan hiu makan tomat Odading rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Ikan hiu makan tomat Rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Anjing banget, anjing banget Seperti anda menjadi Iron man Ikan hiu makan tomat Odading rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Ikan hiu makan tomat Rasanya anjing banget Odading Mang Oleh Rasanya anjing banget Anjing banget, anjing banget Pap piyeti aki aki day yep Hatimu cinta Anjing anjing anijng anjing banget Bara rimat tatri bambang Tidi bangtidi bangtidi bangtidi Bangtidi bangtidi bangtidi bangtidi bang Pap piyeti aki aki day yep Hatimu cinta Anjing anjing anijng anjing banget Bara rimat tatri bambang Tidi bangtidi bangtidi bangtidi Bangtidi bangtidi bangtidi bangtidi

Jujur aku mengaku Ku sakit hati padamu Mengapa kau lukai aku? Mengapa putuskan diriku? Untung ada nenekku Nenek bilang kepadaku Bahwa, "Bila gugur satu" "Akan tumbuh sepuluh ribu" Aku tak menangisimu, hu-hu-hu Ku masih bisa tertawa, ha-ha-ha Walau kau telah lukai aku Nenek bilang, "Kuat-kuat" 'Tuk apa menangisimu? Hu-hu-hu Lebih baik ku tertawa, ha-ha-ha Walau kau pergi jauh dariku Nenek bilang, "Kuat-kuat" Mau tahu rasanya sakit hati itu apa? Pernahkah kau disengat lebah? "Itu lebih pedih", katanya Oh, nenekku pahlawanku Pantang mundur nasehatiku Bahwa, "Bila gugur satu" "Akan tumbuh sepuluh ribu" Aku tak menangisimu, hu-hu-hu Ku masih bisa tertawa, ha-ha-ha Walau kau telah lukai aku Nenek bilang, "Kuat-kuat" 'Tuk apa menangisimu? Hu-hu-hu Lebih baik ku tertawa, ha-ha-ha Walau kau pergi jauh dariku Nenek bilang, "Kuat-kuat" (Jangan kau menangisiku, hu-hu-hu) (Lebih baik kau tertawa, ha-ha-ha) (Aku tak pergi jauh darimu) (Nenekku bilang, "Salah paham") ('Tuk apa menangisiku, hu-hu-hu?) (Lebih baik kau tertawa, ha-ha-ha) (Aku tak pergi jauh darimu) (Nenekku bilang, "Salah paham") Aku, aku, aku tak menangisimu, hu-hu-hu Ku masih bisa tertawa, ha-ha-ha Walau kau telah lukai aku Nenek bilang, "Kuat-kuat" 'Tuk apa menangisimu? Hu-hu-hu Lebih baik ku tertawa, ha-ha-ha Walau kau pergi jauh dariku Nenek bilang, "Kuat-kuat"

Bila saat nanti kau hancurkan hatiku 'Ku tetap sayangimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau hancurkan Bila saat nanti kau remukkan hatiku 'Ku tetap cintaimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau remukkan Lihatlah mentari pagi telah berganti senja sore hari Begitu pun yang terjadi pada setiap isi di hati Bukan 'ku tak mempercayaimu Tapi tak ada hati yang tak pernah tak berubah Bila saat nanti kau hancurkan hatiku 'Ku tetap sayangimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau hancurkan Bila saat nanti kau remukkan hatiku 'Ku tetap cintaimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau remukkan Sudahlah jangan fikirkan Itu takkan kulakukan Serahkanlah pada Tuhan Pemberi jawaban Bila saat nanti kau hancurkan hatiku 'Ku tetap sayangimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau hancurkan Bila saat nanti kau remukkan hatiku 'Ku tetap cintaimu walau hanya dengan Serpihan hatiku Yang telah kau remukkan Serpihan hatiku Yang telah kau remukkan

Pemudi-pemuda, hai harapan bangsa Berhati-hatilah bila dilanda asmara Jangan hanya rupa, jangan hanya harta Awas-awas kau terjebak terbuai dunia Itu tak akan menjamin hidupmu bahagia Hu-wo-wo-wo-wo-wo-ho-wo-wo-ooh Boleh-boleh saja kau punya rupa yang indah Boleh-boleh saja kau bergelimangan harta Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Boleh-boleh saja kau terlahir bagus rupa Boleh-boleh saja kau punya harta berlimpah Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Duhai kekasihku, dambaan hatiku Bila kau sayang aku maka dengarkan aku Setialah untukku, jujurlah padaku Dan taqwalah dirimu pada Tuhan selalu Hu-wo-wo-wo-wo-wo-ooh Boleh-boleh saja kau punya rupa yang indah Boleh-boleh saja kau bergelimangan harta Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Boleh-boleh saja kau terlahir bagus rupa Boleh-boleh saja kau punya harta berlimpah Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Boleh-boleh saja kau punya rupa yang indah Boleh-boleh saja kau bergelimangan harta Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Boleh saja kau terlahir bagus rupa Boleh saja kau punya harta berlimpah Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa Tapi maaf-maaf aku hanya ingin Kau setia, kau jujur dan taqwa