Hu-uh-uh-uh Sempat ku berpikir Bahwa diriku Tak 'kan mungkin mendapatkanmu, hm-mm Kar'na t'lah kusadari Ternyata diriku Tak layak 'tuk di sisimu Seketika ku merenung Dan katakan pada diri Jangan mundur, bila kau tahu caranya untuk maju Ku beranikan diri 'tuk ungkapkan isi di hati Dengarkan lagu ini Kunyanyikan hanya untukmu, ho-oh Ku ingin kau jadi milikku Temani diriku seumur hidupku Dan ku berjanji tak akan sakiti Kau yang kucinta sepenuh hati Biarkan semua manusia Jadi saksi nyata Bahwa memilikimu adalah Anugerah terindah untuk diriku (Jangan abaikan) jangan abaikan niatku (Jangan remehkan niatku) Jangan remehkan perasaanku ini Mungkin ku bukanlah yang terbaik Tapi 'kan kulakukan Yang terbaik 'tuk bahagiakanmu, ho-oo-oh Ku ingin kau jadi milikku Temani diriku seumur hidupku Dan ku berjanji tak akan sakiti, ho-oh Sakiti, ho-oo-oh Ku ingin kau jadi milikku Temani diriku seumur hidupku Dan ku berjanji tak akan sakiti Kau yang kucinta sepenuh hati Biarkan semua manusia Jadi saksi nyata Bahwa memilikimu adalah Anugerah terindah untuk diriku (Ku ingin kau jadi milikku) (Temani diriku seumur hidupku) selamanya, ho-oo (Ku berjanji) tak akan sakiti Kau yang kucinta sepenuh hati Biarkan semua manusia Jadi saksi nyata Bahwa memilikimu adalah (anugerah) Anugerah (terindah) terindah untuk diriku Hm-mm, untuk diriku

Terlena sudah ketika dibuai cinta Hilang tenggelam dimamah waktu yang mencengkam Kasihku padamu takkan sedikit pun terpadam Dilimpahi hujan, dilanda mentari, aku tetap ada Redupnya jiwa memandang warkahmu, oh, cinta Terasa bagai ku mampu hidup selamanya Rinduku padamu akan kusirami benihnya Agar tetap tumbuh, membunga, mewangi haruman terindah Walau mungkin ditimpa tengkujuh, cuba merosakkan tanahnya Walau kemarau menimpa, cuba mengeringkan daunnya Namun percayalah, kasih, yang selain Tuhan Tak ada yang mampu merampasnya, oh-oh Walau mungkin di suatu hari kan mulai merubah warnanya Cinta yang terus setia kan mencari cara mendebunya Hingga ke akhirnya waktu kau genggam tanganku Menuju kita ke syurga Walau mungkin ditimpa tengkujuh, cuba merosakkan tanahnya Walau kemarau menimpa, cuba mengeringkan daunnya Namun percayalah, kasih, yang selain Tuhan Tak ada yang mampu merampasnya Walau mungkin di suatu hari kan mulai merubah warnanya Cinta yang terus setia kan mencari cara mendebunya Hingga ke akhirnya waktu kau genggam tanganku Menuju kita ke syurga