Sejarah Mungkin Berulang - New Boyz, SOFAZ, Lips & Saidatul Erma

Bertahan dalam ruang yang terasa semakin jemu Beribu jejak langkah terurai membuatku tau Terlambat masalah hadir Setelah bahagia terlahir Siapkah jika tuk menyambut lika liku terukir Taun-taun berganti Kisah nyata berubah Sisa sisa sesalku semakin akrab di lelah Masih kutatap langit Saat mereka terlihat dan mampir sampai keatas bukit Akan berakhirkah semua yang kumulai Menjelma sejarah yang hanya terkenang Sadar tak semua renana mutlak untuk berjalan hingga Seperti saat semula di rencana Apa terlalu dini untuk diakhiri Sedang kutau kita akan kembali Bercengkrama dengan kenyataan hari Berharap seusai hujan terbit pelangi Biarkan-biarkanlah ilusi berpaling tinggalkan elegi Lupakan-lupakan semua duka kembali kenali tawa Biarkan-biarkan yang terjadi ajari hidupku kembali Lupakan-lupakan angin yang berlalu bangun kembali semangatmu Taun-taun berganti Kisah nyata berubah Sisa sisa sesalku semakin akrab di lelah Masih kutatap langit Saat mereka terlihat dan mampir sampai keatas bukit Akan berakhirkah semua yang kumulai Menjelma sejarah yang hanya terkenang Sadar tak semua renana mutlak untuk berjalan hingga Seperti saat semula di rencana Apa terlalu dini untuk diakhiri Sedang kutau kita akan kembali Bercengkrama dengan kenyataan hari Berharap seusai hujan terbit pelangi Banyak makna ku tersusun didalam nada mengalun Mungkinkah ini penghujung hari alunan menepi Kenang segenap harapan Membekas didalam angan Senda gurai ini akan berhenti berganti abadi Kini saatnya kuahiri rimaku disini Mungkinkah ini penghujung hari baitku terhenti

Dan mungkin bila nanti kita 'kan bertemu lagi Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali Rasa yang kutinggal mati Seperti hari kemarin saat semua disini Saat aku berkata Mungkin yang terakhir kalinya Sudahlah lepaskan semua Kuyakin inilah waktunya Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi Mungkin saja rasa itu telah pergi Dan mungkin bila nanti kita 'kan bertemu lagi Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali Rasa yang kutinggal mati Seperti hari kemarin saat semua disini Dan mungkin bila nanti kita 'kan bertemu lagi Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali Rasa yang kutinggal mati Seperti hari kemarin saat semua disini

Telah sekian lama sayang Ku pahat nama mu di hati Tak ingin rasanya berpisah Cinta mu penawar sepi ku Ungkapan akhir lahir di bibir mu Cinta palsu... ☆☆☆ Ku lempar segala kesalan Demi cinta pada mu Walaupun aku bisa tenggelam Mungkin terkubur dalam kelemasanmu Namun rindu ku ini semakin mendalam Kasih di hati nyala bagai bara Teguhnya tangkai bagai cinta ku Namun berbunga hampa Pedihnya ku hadapi perpisahan Biarpun harapan ku telah hancur berderai Kan ku hiasi kenangan ku di laman rindu ☆☆☆☆☆ Ku lempar segala kesalan Demi cinta pada mu Walaupun aku bisa tenggelam Mungkin terkubur dalam kelemasanmu Namun rindu ku ini semakin mendalam Kasih di hati nyala bagai bara Teguhnya tangkai bagai cinta ku Namun berbunga hampa Pedihnya ku hadapi perpisahan Biarpun harapan ku telah hancur berderai Kan ku hiasi kenangan ku di laman rindu Namun rindu ku ini semakin mendalam Kasih di hati nyala bagai bara Teguhnya tangkai bagai cinta ku Namun berbunga hampa Pedihnya ku hadapi perpisahan Biarpun harapan ku telah hancur berderai

Berapa kali aku bilang Jangan kau cuba menongkat arus Kerna arus itu sentiasa laju Bisa menongkat dada mu Kerasnya kepala mu macam batu Macam batu Kerasnya kepala mu haru biru Kadangkala terfikir juga aku Betul juga cara mu Kerna sekian lama cara ku Masih juga begitu Lembut ku akhirnya menyesah ku Menyesah ku Sopan ku jadinya tak menentu (Korus) Cuba berbaik... (Jahat) Cuba kekanan... (Kiri) Cuba betulkan... (Salah) Cuba luruskan... (Gagal) Maunya itu itu juga (itu juga) Sudahnya begitu juga... (Ulang dari korus) (Ulang dari 1) (Ulang dari korus)