Hilang Naluri - Once Mekel

Waktu berlalu bagai petir Yang datangnya sebelum hujan tiba Tak terasa berapa detik, telah ku habiskan Terlarut dalam fana dunia Hadirmu yang selama ini menuntunku Ke dimensi yang tak pernah ku duga Tawamu terekam dan terputar di sanubariku Meluluh lantahkan lelah letihku Kau boleh hilang arah Kau boleh hilang harap Tapi jangan hilangkan Yakinmu pada diriku Tetaplah di sini bersama rintihan melodi ini Dan jangan lelah menanti, bagai bulan yang menunggu pagi Musim pun tak selalu semi, takkan selalu berpelangi Janganlah hilang asa Kau boleh hilang arah Kau boleh hilang harap Tapi jangan hilangkan Yakinmu pada diriku Tetaplah di sini bersama rintihan melodi ini Dan jangan lelah menanti, bagai bulan yang menunggu pagi Musim pun tak selalu semi, takkan selalu berpelangi Janganlah hilang oh. Di sini bersama rintihan melodi ini Dan jangan lelah menanti, bagai bulan yang menunggu pagi Musim pun tak selalu semi, takkan selalu berpelangi Janganlah hilang asa

Pertama gayamu Bagai seorang ratu Tak mudah dipelukku Tak mudah dikecup Apalagi untuk jadi milikku Kedua, parasmu Cantik bagai bidadari surga Yang menebarkan wangi-wangi Yang mendebarkan jantung Ketiga, halus tutur katamu Selayaknya wanita bicara Aku tergila-gila kepadamu Karna engkau sangat anggun Aku selalu rindu kepadamu Karna engkau sangat anggun Mawar, melati Harum jiwamu Harusnya semua wanita S'perti dirimu Engkau mawar asuhan rembulan Menanti sang kumbang yang 'kan datang Aku tergila-gila kepadamu Karna engkau sangat anggun Aku selalu rindu kepadamu Karna engkau sangat anggun Anggun, balaslah cinta ini Jangan biarkan jadi layu Engkau mawar asuhan rembulan Menanti sang kumbang yang 'kan datang Aku tergila-gila kepadamu Karna engkau sangat anggun Aku selalu rindu kepadamu Karna engkau sangat anggun Anggun, balaslah cinta ini Jangan biarkan jadi layu Aku tergila-gila kepadamu Karna kau sangat anggun Aku selalu rindu kepadamu Karna engkau sangat anggun Anggun, balaslah cinta ini Jangan biarkan layu

Entah apa perasaanku kepadamu kini Aku tak mengerti Hanya ada ruang sepi jauh dihati yang letih Bagai kemarau panjang Menunggu hujan sendiri ku menanti hadirmu kembali Sejukkan rasa Entah apalagi yang harus ku lakukan kini Agar kau mengerti Selamanya hanya cintamu yang paling berarti Tak terganti Meski kejamnya waktu membuatmu berpaling dan menjauh dariku Sisakan lara Ohh masihkah ada yang tersimpan dihatimu Satu malam yang indah Yang pernah kita berdua lewati bersama Mungkinkah menghilang semua luka dan kecewa Dan kamupun percaya Kita tlah ditentukan Tuhan tuk bersama Brapa lama lagi aku harus terus berlari Mengejar mimpi Bila memang tiada lagi satu harapan untuk kau kembali Telah ku persembahkan seluruh hidupku seutuhnya untukmu Masihkah ada yang tersisa dihatimu Satu masa yang indah Yang pernah kita berdua lewati bersama Mungkinkah menghilang semua luka dan air mata Dan kamupun percaya Kita tlah ditentukan Tuhan tuk bersama Ditentukan Tuhan bersama Ditentukan Tuhan Entah apalagi yang harus kulakukan kini Aku tak mengerti