Elegi Dua Sejoli - Hariztoteles

Fue más fácil disparar una pistola Con el lápiz nada más no di con bola Por eso es que le atoré La verdad no soy una blanca paloma Creen que todos los caminos van a Roma Igual no van a entender Me presento soy fulano Pistolero del cartel He notado que en el barrio me señalan Como el malo, porque ando con gente mala Tal vez tengan la razón Ahora todo lo quiero arreglar con balas Si me enojo soy de muy pocas palabras Y la juego de cabrón Mis amigos ya no me hablan Porque soy bien cagazón Fue más fácil convertirme en el villano Hoy, soy ágil y no me tiembla la mano Como el día que llegué Yo y mi rifle nunca nos desapartamos Y usted dice que es muy poco lo que gano Yo cumplo con mi deber Trato de dar en el blanco Hoy, eso me tiene de pie Reconozco, sé que ya no soy el mismo Pues ni modo, me ha tocado este camino Y lo tendré que recorrer Antes de subirme al carro me persigno Se rumora que ando toreando el destino Y acertaron otra vez Ahí les encargo un corrido Cuando me miren caer Me despido, ya no hay mucho que decir Aquí sigo y lucho por sobrevivir Por supuesto a mi manera Yo soy ese que transita por ahí Con capucha de uniforme o de civil Con su rifle y su pechera Si me tengo que morir De una vez que sea en la guerra

Tak terasa sebentar lagi Kita tinggalkan ramadhan yang indah ini Bulan suci yang kita rindukan Bulan pelebur dosa selama ini Diantara lailatul qadar Hingga qiyamul lail terakhir Akankah kita bertemu dengannya Tahun depan nanti Menantikan esok hari Menyambut hari yang fitri Taqabbalallahu minna wa minkum Shiyamana wa shiyamakum Ja alanallahu minal aidin wal faidzin Taqabbalallahu minna wa minkum Shiyamana wa shiyamakum Ja alanallahu minal aidin wal faidzin Taqabbalallahu minna wa minkum Shiyamana wa shiyamakum Ja alanallahu minal aidin wal faidzin Taqabbalallahu minna wa minkum Shiyamana wa shiyamakum Ja alanallahu minal aidin wal faidzin Untuk lisan yang tak terjaga Untuk janji yang terabaikan Untuk hati yang berprasangka Minal aidin minal aidin Minal aidin wal faidzin

Mutar muter keliling kota Berkutat debu jalanan Berangkat habis shubuh keluar rumah Niat kuat antar orang kerja Huu u u u Huu u u u Tapi entah tak tahu kenapa Pukul 8 pagi belum bunyi juga Mana bensin mulai menipis tiris Ditambah perut perih belum terisi nasi Huu u u u Huu u u u Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang 2jam kemudian ada panggilan Jemput nya jauh macet dan cuma sekian ribu Gue sempet ragu jemput atau enggak Akhirnya gue putuskan jangan pernah tolak rejeki Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang Beginilah nasib kaum proletar Yang berjuang demi keluarga Sampingkan rasa lelah Asal Pulang bawa uang

Hilangkanlah resah jiwamu Hilangkanlah lirih hatimu Benamkanlah rasa sakitnya Percayalah akan kuasa-Nya Dan yakinlah, s'mua yang kauterima Yang terbaik untuk hidupmu Biarkanlah bias kita menipu waktu Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Ingatkanlah hatimu 'tuk s'lalu menanti Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Ku berada, bukan inginku Ku tiada, bukan inginku Semua terangkai tanpa kehendakku Semua ingin-Nya Biarkanlah bias kita menipu waktu Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Ingatkanlah hatimu 'tuk s'lalu menanti Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Biarkanlah (dan biarkanlah) bias kita menipu waktu Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Ingatkanlah (dan ingatkanlah) hatimu 'tuk s'lalu menanti Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Biarkanlah (dan biarkanlah) bias kita menipu waktu Tetaplah sediakan ruang untuk cinta Ingatkanlah (dan ingatkanlah) hatimu 'tuk s'lalu menanti Tetaplah sediakan ruang untuk cinta