DI TENGAH MALAM - Salammusik

Hujan di malam Minggu Aku tak datang padamu Bukan aku tak mau, Sayang Hujan di malam Minggu Bukan aku tak mau, Sayang Hujan di malam Minggu Tanjung Katung airnya biru Pantai jernih, indah lautnya Terkatung-katung menunggu-nunggu Aku bercermin untuk siapa? Terkatung-katung menunggu-nunggu Aku menyanyi lagu merana Pap-pap-pa Pap-pap-pa Pap-pap-pa Aku menunggu sampai jam satu Namun, kau tak datang juga Mana janjimu? Mana sumpahmu Yang s'lalu kauucapkan dulu? Katanya gunung akan kaudaki Lautan luas engkau seb'rangi Tapi mengapa kar'na hujan saja Engkau takut dan batalkan janji? Aku telah berjanji Berjumpa di malam itu Tapi aku tak datang, Sayang Hujan di malam Minggu Tapi aku tak datang, Sayang Hujan di malam Minggu Hujan di malam Minggu Engkau tak datang padaku Bukan aku tak mau, Sayang Hujan di malam Minggu Bukan aku tak mau, Sayang Hujan di malam Minggu

Ku di kiri, kau di kanan Tak searah jalan pulang Sudah lama kita tak saling sapa Ku berharap kau tetap ada Pertahankan cerita kita Jika aku tak lagi sama denganmu Tak lagi saling merindu Kuatkanlah jalan tengah yang t'lah kita ramu Renungkanlah bila aku tanpa kamu Bagai langit tanpa biru Tak bisa kubayangkan Tak lagi kau tempatkan aku di sudut hatimu Sudah lama kita tak saling sapa Ku berharap kau tetap ada Jika aku tak lagi sama denganmu Tak lagi saling merindu Kuatkanlah jalan tengah yang t'lah kita ramu Renungkanlah bila aku tanpa kamu Bagai langit tanpa biru Tak bisa kubayangkan Tak lagi kau tempatkan aku di sudut hatimu, hm-hm-mm Bernyanyilah seperti dulu (seperti dulu) Lagu indah yang kita ramu (lagu indah yang kita ramu) Jalan tengah 'kan menuntunmu Pulang ke hatiku Ku berharap kau tetap ada Jika aku tak lagi sama denganmu Tak lagi saling merindu Kuatkanlah jalan tengah yang t'lah kita ramu Renungkanlah (renungkanlah) bila aku tanpa kamu (tanpa kamu) Bagai langit tanpa biru Tak bisa kubayangkan Tak lagi kau tempatkan aku di sudut hatimu Hm-mm-mm

(Thank you for the music) oh yes (Yeah, man) a-ha (Yeah, man) u-hu-hu, u-u （ありがとう）ya-a-ha, a-ha (Yeah, man) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (u-yey, u-yeh) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (u-yey, u-yeh) Alamak, aku terjatuh dalam perigi Tiada siapa tahu ketakutanku bersendiri Check kaki, tangan, kiri, kanan, semuanya okay, tapi Cuma tak pasti sama ada kepala Ternampak dua, tiga buku di sini Warnanya berbeza, isinya sama Tajuknya lain, cintanya sama Oh, kenapa tak, tak kita Bersama? Alamak, alamak, ala-alamak (oh no, oh no, yeah) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (ah) (oh no, no, no, no) Aku belek buku dari dekat, aku nampak sama Kamu jenguk buku dari jauh, kamu nampak beza Kamu tengok cetek, kamu nampak hanya nama Kerana si ular sudah bikin kamu leka Kita sudah lupa hanya satu pereka Kita sudah lupa boleh makan satu meja Hingga kisah benar kita gelar cereka Kita lupa, kita hanya ingat kami dan mereka Dan bagaimana boleh melarat begini? Ku kata Alamak Kau kurang memahami Jadi kita semua sebut sekali lagi Aku belek buku dari dekat, aku nampak sama Kamu jenguk buku dari jauh, kamu nampak beza Kamu tengok cetek, kamu nampak hanya nama Kerana si ular sudah bikin kamu leka Kita sudah lupa hanya satu pereka Kita sudah lupa boleh makan satu meja Hingga kisah benar kita gelar cereka Kita lupa, kita hanya ingat kami dan mereka Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (lebih banyak yang sama) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (daripada yang berbeza) Alamak, aku terjaga dalam perigi Ingin kuceritakan apa kumimpi tadi Kelam kabut capai tali terus daki pergi Lari, wey Apabila kutiba, kuceritakan kepada semua Mereka tak percaya, dianggap aku berjenaka Mentang-mentang ku tak berkasut, hanya disarungkan selipar, selipar Oh, kenapa tak, tak kita Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (lebih banyak yang sama) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (daripada yang berbeza) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (lebih banyak yang sama) Alamak Alamak, alamak, ala-alamak (daripada yang berbeza) （ありがとう）

Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pelat bertepuk tangan tiada bunyi Lidah terikat dia menyembunyi diri Bertanya ditahan pendebatan ditelankan Pada pokok diri daun kata berguguran Tertutup banyak telah dipagarkan Dari jari ke alat tulis semua mereka tepis Siapakah mereka tepuk dada hey! tanyalah selera Kita bangsa negara harus pandai berbahasa Bertanya mengapa siapa bagaimana? Punya akal fikiran tahu arah tujuan Menyeluk pekasam biar sampai pangkal lengan Masa depan bekalan diisi jika tahu manipulasi Kata tiada disalah erti jangan sampai tergadai diri Takut merana diri nanti Dia pelat bertepuk tangan tiada bunyi Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pon di rhythm mi a come Pon di rhythm mi a boss Ragamuffin mi a root mi a come back again ah Human fi wicked dem a style a mi nah sinner Anna dem selecta minah wicked dem Im man fi wayan wicked dem zion Anna dem selecta nah wicked dem a wayan A mi ma rastafari mi a number one fi real A mi nah wicked man a dem a talk about me Aku pelat Perbahasan jiwa jangan diendahkan Jika malu bertanya kelak sesat jalan Jangan dipegang sekatan yang dihidang Rasa takut harus dibuang Mari berfikir di luar kotak Jangan menempurung bersama katak Hebat seperti Jebat mereka lupa tuk berjabat Dia si pelat sudah terlepas Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Tak bisa bicara agama seperti kamu Tak bisa bicara cinta seperti kamu Tak bisa bicara ekonomi seperti kamu Tak bisa bicara politik seperti kamu Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat

Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pelat bertepuk tangan tiada bunyi Lidah terikat dia menyembunyi diri Bertanya ditahan pendebatan ditelankan Pada pokok diri daun kata berguguran Tertutup banyak telah dipagarkan Dari jari ke alat tulis semua mereka tepis Siapakah mereka tepuk dada hey! tanyalah selera Kita bangsa negara harus pandai berbahasa Bertanya mengapa siapa bagaimana? Punya akal fikiran tahu arah tujuan Menyeluk pekasam biar sampai pangkal lengan Masa depan bekalan diisi jika tahu manipulasi Kata tiada disalah erti jangan sampai tergadai diri Takut merana diri nanti Dia pelat bertepuk tangan tiada bunyi Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Pon di rhythm mi a come Pon di rhythm mi a boss Ragamuffin mi a root mi a come back again ah Human fi wicked dem a style a mi nah sinner Anna dem selecta minah wicked dem Im man fi wayan wicked dem zion Anna dem selecta nah wicked dem a wayan A mi ma rastafari mi a number one fi real A mi nah wicked man a dem a talk about me Aku pelat Perbahasan jiwa jangan diendahkan Jika malu bertanya kelak sesat jalan Jangan dipegang sekatan yang dihidang Rasa takut harus dibuang Mari berfikir di luar kotak Jangan menempurung bersama katak Hebat seperti Jebat mereka lupa tuk berjabat Dia si pelat sudah terlepas Aku pelat tak bisa bicara seperti kamu Lidah ku panjang berpintal-pintal Bicara ku melulu selalu terburu Lidah ku tebal bagai kepala di bantal Aku pelat Tak bisa bicara agama seperti kamu Tak bisa bicara cinta seperti kamu Tak bisa bicara ekonomi seperti kamu Tak bisa bicara politik seperti kamu Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku lawan walau rasanya kelat Aku pelat Aku tahu lidah ku dipelat Namun tetap ku tawan walau jajahannya hebat