Bukannya Aku Takut

Aku takut kehilangan dirimu lagi Ku tak ingin mencoba bunuh diri lagi Aku takut kehilangan dirimu lagi Ku tak ingin mencoba bunuh diri lagi Tapi kau tak pernah pedulikanku lagi Tapi ku masih ingin bersamamu lagi Sungguh bodohnya aku Ku tak mengerti isi fikiranmu saat ini Bila ku mati apa kau akan peduli Aku takut kehilangan dirimu lagi (aku takut kehilanganmu) Ku tak ingin mencoba bunuh diri lagi Tapi kau tak pernah pedulikanku lagi Tapi ku masih ingin bersamamu lagi Ku tak ingin kau pergi Ku tak ingin kau lari Ku hanya ingin kau temaniku dikala aku sepi Aku takut kehilangan dirimu lagi Ku tak ingin mencoba bunuh diri lagi

Kamu mulai ngantuk Malam pun t'lah larut Bunda, aku mau bobok Tapi temenin aku, yok Ayo, kita ke kamarmu Tapi bersih-bersih dulu Lekas cuci tangan dan kaki Jangan lupa menggosok gigi Sekarang bobok, ya Aku mau ditemenin Bobok sambil dipelukin Baiklah, Bunda peluk Sambil bercerita Tapi ditemeninnya sebentar saja, ya Gimana kalau ada monster yang dateng? Makanya, jangan suka nonton yang serem-serem Aku juga takut kalau kamarnya gelap Gelap itu baik Tidurmu jadi lelap Tak perlu takut, kau anak berani Anakku yang penuh percaya diri Nanti pun pasti akan terbiasa Jangan lupa berdoa sebelumnya Bobok di kamarmu sendiri Buatmu menjadi mandiri Selamat tidur, Sayang

Jangan takut terlihat gendut Buang pikiran itu kelaut Harus kau tau Cinta itu tak akan memandang sesuatu Biar waktu yang akan sadarkanmu 'Tuk mengerti semua Tak perlu lagi kau cemas Kau khawatirkan tentang berat badan Hal yang membuat kau tertekan Kau makan hanya di dalam angan Kau rela menahan lapar Tak perduli berapa besar ukuran pakaian kau kenakan Tak perduli berapa banyak makanan yang harus aku bayar Yang terpenting kau tak kan tertekan Di mataku kau gadis impian Yang tak akan tergantikan Jangan takut terlihat gendut Buang pikiran itu kelaut Harus kau tau Cinta itu tak akan memandang sesuatu Apapun itu postur tubuh Atau apapun dimataku Kau tetap gadis impian selalu Tak perduli berapa besar ukuran pakaian kau kenakan Tak perduli berapa banyak makanan yang harus aku bayar Yang terpenting kau tak kan tertekan Di mataku kau gadis impian Yang tak akan tergantikan Jangan takut terlihat gendut Buang pikiran itu kelaut Harus kau tau Cinta itu tak akan memandang sesuatu Apapun itu postur tubuh Atau apapun di mataku Kau tetap gadis impian selalu Jangan takut terlihat gendut Buang pikiran itu ke laut Harus kau tau Cinta itu tak akan memandang sesuatu Jangan takut terlihat gendut Buang pikiran itu ke laut Harus kau tau Cinta itu tak akan memandang sesuatu Apapun itu postur tubuh Atau apapun di mataku Kau tetap gadis impian selalu Wo-ooo ye-ah Kau tetap gadis impian selalu

Selamat hari lahir pada diriku Ku masih di dunia Kata-kata yang disenjata Ku rasa apa yang kau rasa Aku cuma manusia biasa Aku juga jatuh terluka Aku juga selalu ditipu Aku juga mampu menipu Kadang diriku rasa pilu Hati yang merah jadi biru Aku juga mahu diriku dipapah Ku tahu yang ku manusia yang bersalah Mungkin hidupku ini lebih bertuah Dari mereka yang lain aku berserah Emosi ku kadang tak pernah tenang Kadang hati gelap tak pernah terang Kadang diri ini selalu berperang Kadang rasa diri tak pernah senang Semua masalah yang ku cuba buang Semua kata-kata ku cuba pegang Sakit aku bukan sakit sendi Sakit di kepala sakit hati jiwa mati Ku cuba gelak ketawa Walau sakitnya di jiwa diri berpagar Ku buat tanpa sedar Bagai tidur tanpa mimpi bangun bercalar, yeah Tolong jangan keluar Wahai diriku yang asing tolong bersabar Tolonglah aku Aku juga mahu diriku dipapah Ku tahu yang ku manusia yang bersalah Mungkin hidupku ini lebih bertuah Dari mereka yang lain jadi ku berserah Tutup mata pegang hati tanya diri (tanya diri) Siapa aku siapa kamu siapa kami (siapa kami) Aku engkau-engkau aku kita kami Siapa kita siapa aku tanya diri (woo-oo) Ku pinta kau faham Ku jenis yang tak boleh pendam (woo-oo) Jenis yang berdendam Sakitnya hatiku digenggam Mata memandang Buatku jatuh kecundang Mulut kau regang Tak boleh tengok orang senang Cuma mahu bebas Ku tidak mahu diboneka Jiwa ku kebas Kian hari ku terleka (woo-oo) Hatiku dicantus Dengan kata-kata mereka Sakitnya bukan aku sorang Sakitnya engkau yang merebar (woo-oo) Hahahaha