Aku Bukan Jodohnya | Tri Suaka

Setiap hari bangun pagi Untuk menjemput rezeki Semua kulalui demi sesuap nasi Berjuang untuk hidup sendiri Hidup bekerja di jalanan Tak mengenal letih dan lelah Aspal menjadi satu penghidupanku Siang-malam, tak kenal waktu Panas, kepanasan Hujan, kehujanan Tetap tabah walaupun banyak rintangan Nasibnya ojek di jalan Hujan, becek, tetap jalan Walaupun banyak rintangan Tetap kuterjang Kadang tak ada orderan Semangatku takkan padam S'moga rezeki 'kan Diberikan Tuhan Panas, kepanasan Hujan, kehujanan Tetap tabah walaupun banyak rintangan Nasibnya ojek di jalan Hujan, becek, tetap jalan Walaupun banyak rintangan Tetap kuterjang Kadang tak ada orderan Semangatku takkan padam S'moga rezeki 'kan Diberikan Tuhan Nasibnya ojek di jalan Hujan, becek, tetap jalan Walaupun banyak rintangan Tetap kuterjang Kadang tak ada orderan Semangatku takkan hilang S'moga rezeki 'kan Diberikan Tuhan Dan s'moga rezeki 'kan Diberikan Tuhan

(Derix Mail) Pergilah engkau bersamanya Anggaplah diriku yang tak pernah ada Aku mohon jangan lukai hatinya Cukup aku saja, ho-oh Bila nanti engkau tak bahagia Kembalilah, pintu s'lalu terbuka Namun, hati takkan bisa kembali Seperti dulu lagi Bila memang engkau tak lagi cinta Lebih baik engkau katakan saja Kurelakan bila kau ingin pergi Meninggalkan luka di dalam hati Cukup sudah kaulukai hatiku Yang selalu tulus mencintaimu Kuikhlaskan semua yang terjadi Kuakhiri, cukup sampai di sini (Derix Mail) Pergilah engkau bersamanya Anggaplah diriku yang tak pernah ada Aku mohon jangan lukai hatinya Cukup aku saja, ho-oh Bila nanti engkau tak bahagia Kembalilah, pintu s'lalu terbuka Namun, hati takkan bisa kembali Seperti dulu lagi (Derix Mail) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) Cukup sudah kaulukai hatiku Yang selalu tulus mencintaimu Kuikhlaskan semua yang terjadi Kuakhiri, cukup sampai di sini (Derix Mail) Pergilah engkau bersamanya Anggaplah diriku yang tak pernah ada Aku mohon jangan lukai hatinya Cukup aku saja Bila nanti engkau tak bahagia Kembalilah, pintu s'lalu terbuka Namun, hati takkan bisa kembali Seperti dulu lagi (Derix Mail) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) Pergilah engkau bersamanya Anggaplah diriku yang tak pernah ada Aku mohon jangan lukai hatinya Cukup aku saja, ho-oh Bila nanti engkau tak bahagia Kembalilah, pintu s'lalu terbuka Namun, hati takkan bisa kembali Seperti dulu lagi (Derix Mail) (Bila nanti, bila, bila kau tak bahagia) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti, bila, bila kau tau bahagia) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) (Bila nanti kau tak bahagia, kembalilah) Cukup sudah kaulukai hatiku Yang selalu tulus mencintaimu Kuikhlaskan semua yang terjadi Kuakhiri, cukup sampai di sini (Derix Mail) Pergilah engkau bersamanya Anggaplah diriku yang tak pernah ada Aku mohon jangan lukai hatinya Cukup aku saja, ho-oh Bila nanti engkau tak bahagia Kembalilah, pintu s'lalu terbuka Namun, hati takkan bisa kembali Seperti dulu lagi